H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm
PESTA PEMBAPTISAN TUHAN (C)
10 JAN. 2010 - Yes 40:1-5.9-11 Tit 2:11-14 Luk 3:15-16.21-22
10 JAN. 2010 - Yes 40:1-5.9-11 Tit 2:11-14 Luk 3:15-16.21-22
PENGANTAR
Hari Minggu lalu kita
menyambut penampakan Tuhan di dunia ini sebagai manusia seperti kita.
Dan Hari Minggu ini kita merayakan Yesus yang dibaptis. Dan pada
kesempatan pembaptisan-Nya inilah Yesus diakui oleh Allah sebagai
Putera-Nya. Yesus yang dibaptis inilah pula yang diutus Allah untuk
menyelamatkan umat manusia. Marilah kita melihat dan mencoba memahami
makna baptis kita menjadi pengikut Kristus dengan latar belakang
pembaptisan Yesus sendiri. Yesus mulai berkarya sesudah dibaptis.
HOMILI
Menurut Injil Lukas Yohanes
membaptis dengan air, sedangkan Yohanes sendiri berkata, bahwa Yesus
membaptis “dengan Roh Kudus dan dengan api” (Luk 3:16). Seperti juga
diceriterakan oleh Lukas dalam Kisah Rasul, bagi Gereja Perdana atau
umat kristen pertama, api digambar-kan sebagai pencurahan Roh pada
peristiwa Pentakosta (Kis 2:1-4). Roh dan api secara simbolis dilihat
sebagai proses pembersihan dan permurnian hati manusia.
Dan pada waktu Yesus
dibaptis, terdengarlah suara dari langit: “Engkaulah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan!” (Luk 3:22). Dalam kata-kata itu
terungkaplah pernyataan yang sangat men-dasar tentang Yesus sebagai
“orang dari Nasaret itu”, bahwa Yesus adalah ungkapan kasih Allah kepada
Israel baru, umat-Nya yang sebenarnya. Kasih Allah mengungkapkan
kasih-Nya kepada umat manusia, kepada kita, dengan membiarkan diri-Nya
dibaptis di sungai Yordan seperti orang-orang lain. Dengan demikian Ia
ingin menunjukkan, bahwa Ia sungguh rela menerima kondisi kita sebagai
manusia seutuhnya. Lahir di Betlehem, dibaptis di sungai Yordan sebagai
pengakuan diri sebagai manusia lemah. Di Yordan Yesus menerima pengakuan
sebagai Putera Allah dan perutusan-Nya, dan di saliblah Ia
menyelesaikan perutusan-Nya! Dengan menerima baptis dari Yohanes di
Yordan, Yesus menyamakan diri seutuhnya (kecuali dalam hal dosa) dengan
manusia, yang harus diselamatkan-Nya! Itulah pelaksanaan kenabian yang
sempurna!
Kita pun diundang dan diutus Tuhan untuk melaksanakan tugas panggilan kenabian Gereja! Apa arti baptis kita?
Kita pun diundang dan diutus Tuhan untuk melaksanakan tugas panggilan kenabian Gereja! Apa arti baptis kita?
Kita semua tanpa kekecualian
dibaptis dalam Yesus Kristus, artinya kita dibaptis dalam
kematian-Nya. Berkat baptis kita menerima hidup Gereja dan harus
memelihara dan menghayatinya dengan iman. Apakah sebenarnya hidup Gereja
atas dasar iman? Iman berarti, seperti Yesus sendiri, selalu ikut
prihatin terhadap orang lain. Iman sejati adalah suatu tanggungjawab
umum, bukan tanggung jawab perorangan atau “private”. Baptis adalah
panggilan untuk ikut melaksanakan tugas kenabian! Pelaksanaannya
masing-masing menurut keadaan dan kedudukannya. Pada dasarnya panggilan
tugas kenabian berarti kesediaan untuk berkorban!
Pada Pesta Hari Raya
Pembaptisan Yesus ini kita semua diundang untuk meninjau kembali dan
merenungkan “apa sebenarnya arti baptis bagiku?” Apakah hidupku sebagai
orang yang sudah dibaptis dijiwai, dibimbing dan dihayati dengan
semangat Yesus? Apakah hidup dan pekerjaanku, apapun bentuk atau
macamnya, merupakan penghayatan tugas kenabianku sebagai orang yang
sudah baptis? Apakah yang dapat kulakukan sekarang ini, dalam keluarga,
di lapangan kerja, di lingkungan Gereja, di tengah masyarakat konkret
sekarang ini?
Semoga Pesta Pembaptisan
Yesus ini kita terima sebagai undangan dan harapan, agar kita selalu
ingat dan berterimakasih atas pembaptisan kita. Mari kita makin sadar
untuk melaksanakan janji-janji baptis yang telah kita ucapkan, baik
secara perorangan atau diwakili oleh orang tua kita. Semoga rahmat yang
telah kita terima dalam pembaptisan menolong dan meneguhkan kita, untuk
berani tampil sebagai cahaya bagi orang lain di tengah masyarakat kita.
Apakah kita yang sudah dibaptis ini sungguh putera-puteri Allah dan
berkenan kepada-Nya? A m i n .
Jakarta, 8 Januari 2010.