H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm
JUMAT AGUNG C/2016
Yoh 18:1-19:42
PENGANTAR
Renungan pendek tentang ucapan Yesus "Sudah selesai" Patut diketahui bahwa pada setiap tahun pada Hari Minggu Palma dibacakan Kisah Sengsara Yesus, secara bergiliran: Injil menurut Matius, Markus dan Lukas.
HOMILI
Setiap Injil itu mempunyai cirinya sendiri yang khas, masing-masing ingin menekankan aneka kekhususan Yesus sebagai Penyelamat. Tetapi pada Hari Jumat Agung selalu dibacakan Kisah Sengsara Yesus yang sama, yaitu INJIL MENURUT YOHANES. Dalam mendengarkan Kisah Sengsara Yesus menurut Injil Johannes, yang telah dibacakan atau dinyanyikan, kita harus memperhatikan dan merenungkan dengan sungguh-sungguh apa yang ingin disampaikan Johannes kepada kita. Dalam renungan Johannes, yang menulis Injilnya pada usia tinggi itu, terungkaplah betapa agung kasih Yesus ketika menanggung sengsara-Nya!
Setiap Injil itu mempunyai cirinya sendiri yang khas, masing-masing ingin menekankan aneka kekhususan Yesus sebagai Penyelamat. Tetapi pada Hari Jumat Agung selalu dibacakan Kisah Sengsara Yesus yang sama, yaitu INJIL MENURUT YOHANES. Dalam mendengarkan Kisah Sengsara Yesus menurut Injil Johannes, yang telah dibacakan atau dinyanyikan, kita harus memperhatikan dan merenungkan dengan sungguh-sungguh apa yang ingin disampaikan Johannes kepada kita. Dalam renungan Johannes, yang menulis Injilnya pada usia tinggi itu, terungkaplah betapa agung kasih Yesus ketika menanggung sengsara-Nya!
Kemarin dalam perayaan Kamis Putih
kita sudah mendengar Injil Yohanes tentang keagungan kasih Yesus yang
membasuh kaki murid-murid-Nya. Dikatakan oleh Yohanes: "Sama seperti Ia
senantiasa mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi
mereka sampai sehabis-habisnya" (Yoh 13:1). Kita bertanya mengapa Yesus
berbuat demikian? Sebab Yesus sungguh sadar, bahwa memang itulah
kehendak Bapa-Nya, seperti dikatakan-Nya: "Makanan-Ku ialah melakukan
kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelsaikan pekerjaan-Nya" (Yoh
4:34).
Tugas utama Yesus ialah
melaksanakan perutusan kasih Allah kepada kita sebagai orang berdosa.
Yesus melaksanakannya dan menyelesaikannya di kayu salib di Golgota.
Pada saat itu Yesus berkata: "Sudah selesai" (Yoh 19:30). Artinya bukan
sekadar berarti sebagai suatu pernyataan, bahwa tugas-Nya sudah
berakhir! Kisah Kesengsaraan Yesus ini hanya dapat kita tangkap dan
pahami, apabila kita membacanya dengan 'empati', dengan 'perasaan ikut
mengalami'.
Kita baru akan sadar, betapa
demikian besar dosa manusia, tetapi sekaligus kita juga menyadari juga
begitu agungnya kasih Allah kepada kita manusia. "Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yoh 3:16). Perutusan Allah Bapa itu
dilaksanakan dalam seluruh kehidupan-Nya, sejak Ia dilahirkan dan
dengan mewartakan kabar gembira serta mewujudkannya dengan teladan dan
perbuatan. Dalam pelaksanaan perutusan-Nya Yesus mengalami penghinaan,
penderitaan dan hukuman mati, yang dieksekusikan di kayu salib.
Semua itu telah diselesaikan-Nya.
Artinya dilaksanakan sepenuh-penuhnya sampai akhir. Suatu bukti
pelayanan kasih sehabis-habisnya: SAMPAI SELESAI!
Dengan demikian, marilah pada Hari Jumat Suci ini kita dengan penuh rasa
syukur merayakan wafat Yesus di salib dengan hati yang terbuka, agar
kita semua dapat menerima dan mengalami keagungan kasih Allah kepada
kita tanpa batas.
Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm.