Hari Raya Paskah C/2010
Kis 10:34a. 37-43 Kol 3:1-4 Yoh 20:1-9
PENGANTAR
Berita tentang kebangkitan
Kristus didalam Injil karangan Markus, Matius, Lukas dan Yohanes cukup
bervariasi. Tetapi pada dasarnya keempat Injil itu mewartakan inti kabar
gembira yang sama, yaitu bahwa Yesus dari Nasaret, seperti ditegaskan
oleh Petrus dalam Kisah Rasul, "telah dibunuh dan digantung di kayu
salib" telah bangkit kembali. Dalam Injil Yohanes hari ini akan tampak,
bahwa hanya orang yang memiliki mata kasih dapat memahami kematian dan
kebangkitan Yesus sebagai ungkapan kasih yang tiada batasnya.
HOMILI
Dalam ceritera tentang kebangkitan Kristus itu tampaklah luar biasa peranan kasih
yang dimainkan dalam kisah tentang kebangkitan ini. Maria Magdalena
yang telah dibebaskan Yesus dari 7 setan, begitu mengasihi Yesus, datang
sebagai yang pertama ke makam Yesus. Tetapi ia melihat makam itu
kosong! Memang kasih selalu mencari orang yang dikasihinya. Kasih selalu
pertama-tama memperhatikan orang yang dikasihinya. Dalam Injil hari ini
diceriterakan, bahwa kedua murid Yesus, yaitu Petrus dan Yohanes juga
datang ke makam Yesus. Petrus yang masuk lebih dulu, sebab ia adalah pemimpin para murid yang harus menjadi saksi utama tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Tetapi Yohanes, yang disebut "yang dicintai Yesus" adalah yang pertama percaya bahwa Yesus telah bangkit, kasih
selalu lebih peka dan lebih cepat melihat dan menafsirkan setiap tanda
yang menyangkut keadaan orang yang dikasihinya. Karena itu tidaklah
mengherankan, bahwa kasih memainkan peranan begitu sentral dalam peristiwa Paskah, yaitu ketika murid-murid Yesus menemukan kebangkitan Yesus! Seluruh peristiwa Paskah, yaitu wafat dan kebangkitan Yesus merupakan suatu pernyataan kasih kepada manusia. Dalam kebangkitan Yesus tampaklah besarnya kasih Allah bagi setiap orang yang mempunyai mata dan bisa melihat! Memang, orang yang bisa atau mampu melihat, hanyalah orang yang memiliki mata kasih .
Kasih Allah hanya dapat dilihat dan dipahami secara benar oleh orang
yang mencintai Yesus secara benar pula! Sebaliknya orang-orang yang
membenci Yesus, yang mengikuti dan menyetujui keputusan mahkamah agung
agama Yahudi, dan yang menyerahkan Yesus kepada Pilatus untuk
membinasakan Dia, - mereka ini ketika mendengar bahwa makam Yesus
kosong, merasa cemas dan khawatir, bahwa seluruh usaha mereka
menyingirkan Yesus gagal total. Mereka mencari fitnah, dan mengabarkan,
bahwa murid-murid Yesus mencuri jenazah-Nya, untuk mematikan kembali
Yesus dan perutusan-Nya.
Hanya kasihlah yang dapat memahami makna kebenaran Paskah. Artinya,
agar kita dapat memahami kematian dan kebangkitan Yesus sebagai
ungkapan dan pernyataan kasih ilahi kepada kita manusia, dan bukan
sebagai batu sandungan atau kebodohan, maka Roh kasih Allah harus
membuka dahulu mata kasih kita di dalam hati kita!
Maka marilah kita bergembira,
bahwa kita memiliki iman, dan kita patut bersyukur kepada Tuhan, karena
Ia telah membuka mata kasih kita. Dengan mata kasih itu, sebagai
dimiliki oleh Yohanes, murid Yesus, kita dapat menerima, mengalami dan
melihat kasih Allah yang luarbiasa kepada kita lewat Yesus Kristus
Putera-Nya..
Janganlah kita lupa pula berdoa
bagi semua orang, agar mereka pun sanggup melihat dan menerima kebenaran
kasih Allah dalam diri Yesus Kristus. Semoga mereka semua akhirnya juga
percaya dan ikut mengalami kegembiraan Paskah seperti kita sendiri.
Iman yang teguh akan kasih Allah kepada semua orang, yang juga berbagi
kasih dalam diri Yesus Kristus kepada segenap sesama kita. Itulah
intisari makna kebangkitan Yesus Kristus, yang kita rayakan. Amin.
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm
Jakarta , 4 April 2010.