Minggu Paska II C/2010
"MINGGU KERAHIMAN ILAHI"
Kis 5:12-16 Why 1:9-11a.12-13.17-19 Yoh 20:19-31
PENGANTAR
Dalam Tahun Yubileum 2000,
ketika Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 30 April 2000 memimpin Misa
Kudus di Roma untuk kanonisasi seorang Suster Polandia, St. Faustina
Kowalska (1905-1938), dalam homilinya mengatakan: "Adalah
penting, bahwa kita menerima pesan sabda Allah pada Hari Minggu Paskah
Kedua ini, yang sejak saat ini di seluruh dunia akan disebut Minggu
Kerahiman Ilahi". Marilah pada Hari Minggu Oktaf Paskah, atau Minggu Paskah Kedua, yang sebagai kelengkapannya disebut Minggu Kerahiman Ilahi ini,
kita mendengarkan pesan Kristus, yang telah bangkit tentang kerahiman
Allah Bapa kepada kita lewat Putera-Nya seperti tercantum di dalam Injil
Yohanes.
HOMILI
Dalam Injil Yohanes hari ini
sebenarnya ditampilkan juga kepada kita tokoh Thomas atau Didymus, yang
menurut kata aslinya berarti "orang kembar". Dalam diri Thomas itu kita
bisa menemukan gambaran diri kita sendiri, sebagai orang yang resminya
mengakui diri sebagai "orang beriman", namun dalam kehidupan kita masih
mengalami banyak keragu-raguan atau ketidakpastian. Pada hari ini
marilah kita dalam suasana Paskah mengarahkan perhatian kita kepada
"kerahiman ilahi", yang sesuai dengan tema persiapan Prapaskah di KAJ
ini: "Mari bekerjasama melawan kemiskinan". Kemiskinan dalam segala bentuknya merupakan sasaran gerak kerahiman Allah!
Minggu ini adalah Hari Oktaf
Paskah, yang merayakan belaskasihan Allah, yang menyinari dan menjiwai
intisari atau misteri Paskah yang begitu mendalam! Dalam Misa kanonisasi
St. Faustina Paus Yohanes Paulus II dalam homilinya berkata: "Yesus
menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada murid-murid-Nya. Ia
menerangkan bahwa luka-luka yang diderita-Nya, khususnya luka pada
hati/jantung-Nya, adalah sumber belaskasihan-Nya yang mengalir kepada
segenap umat manusia".
Patut diperhatikan, bahwa bukan
St. Faustinalah yang dikhususkan! Apa yang ingin dihidupkan kembali oleh
Paus Yohanes Paulus dalam Minggu Paskah II ialah ajaran St. Agustinus tentang makna oktaf Paskah, yang disebutnya sebagai "hari-hari belaskasihan dan pengam-punan". Sedangkan Minggu Oktaf Paskah itu disebut sebagai " rangkuman hari-hari penuh belaskasihan" .
Apakah yang dapat kita terima dari Injil Yohanes hari ini?
Ketika bertemu dengan Thomas, Yesus berkata kepada Thomas yang belum percaya, bahwa Ia telah bangkit: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku..." . Yohanes tidak menceriterakan, bahwa Thomas melakukan apa yang dikatakan Yesus. Thomas itu segera berkata " Ya,Tuhanku dan Allahku!". Ternyata lambung Yesus yang tertikam , sebagai sumber belaskasihan Allah, - itulah akhirnya yang meyakinkan Thomas, bahwa Yesus Kristus adalah sungguh Tuhan dan Allah, yang diimaninya.
Kita sebagai umat beriman pada
dasarnya memang resmi percaya kepada Yesus yang telah bangkit. Kita
percaya bahwa Yesus telah mendirikan Gereja-Nya, termasuk kita semua.
Sudah duapuluh abad lamanya Yesus yang bangkit selalu menyertai
Gereja-Nya. Tetapi masih berapa milyar penduduk dunia kita ini yang
belum mengenal "Dia Yang Bangkit". Seperti Thomas bagaimana mereka dapat
melihat dan percaya akan kehadiran Pribadi Kristus sekarang ini juga? -
Gereja , yakni segenap umat kristiani yang sungguh percaya
kepada Kristus, dapat memperkenalkan Dia juga dengan menunjukkan
belaskasihan-Nya kepada se-mua orang .
Belaskasihan Ilahi adalah
cuma-cuma, tanpa perhitungan, bagaikan lambung yang ditikam dan
mengalirkan darah belaskasih tanpa batas! Belaskasihan Ilahi inilah yang
harus menjadi kesaksian kesungguhan kehadiran dan perutusan Gereja
sejati. Belaskasihan kepada sesama tanpa perhitungan, - itulah bukti dan
kesaksian iman kepercayaan otentik kita!
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm
Jakarta, 10 April 2010