Suatu hari, sebatang pohon Alpukat menikmati sejuknya udara sore. Tiba-tiba keasyikannya terusik oleh sapaan sebutir biji Benalu yang diterbangkan angin kian kemari.
"Selamat sore, Alpukat" sapa Benalu.
"Oh, kamu Benalu, selamat sore juga," balas Alpukat.
"Wah Alpukat, sekarang kamu sudah besar, ranting-rantingmu banyak, daunmu lebat, buahmu besar-besar!" puji Benalu.
"Iya Benalu, itu karena akar-akar saya banyak & rajin menghisap sari-sari makanan dari dalam tanah," kata Alpukat dengan bangga.
Benalu melanjutkan, "Hampir sepanjang hari saya diterbangkan angin, rasanya badan saya capek sekali. Bolehkah saya beristirahat di salah satu rantingmu, untuk semalam saja?"
Tanpa pikir panjang Alpukat langsung mengabulkan permohonan Benalu.
"Jangankan 1 Benalu kecil, 50 pun saya masih tidak terasa," pikir Alpukat.
Sejak itu Benalu tinggal di pohon Alpukat dan tanpa disadari oleh Alpukat, Benalu semakin hari semakin besar dan beranak banyak.
Suatu hari Alpukat melihat tubuhnya sudah kurus kering. Saat itulah Alpukat sadar bahwa Benalu sudah merugikan dirinya. Lalu Alpukat memutuskan untuk menyuruh Benalu meninggalkan tubuhnya.
"Alpukat, semua akar-akar saya sudah tertancap dalam tubuhmu. Jadi jangan pernah bermimpi kalau saya akan memenuhi permintaanmu", kata Benalu sambil tertawa.
Semakin hari Alpukat semakin kurus dan akhirnya mati karena Benalu terus menghisap makanan dari tubuh Alpukat tanpa belas kasihan.
Banyak orang yang bertindak seperti Alpukat ini. Waktu dosa-dosa kecil datang menggoda dan hadir dengan segala daya tariknya, mereka tidak langsung menolaknya. Mereka pikir, "Ah itu hanya dosa kecil saja, tidak akan mempengaruhi iman saya. Saya akan tetap rajin berdoa."
Terbukti bahwa setiap orang yang meremehkan dosa kecil sekalipun, akan terjerat oleh dosa yang lebih besar lagi. Satu hal yang harus kita ingat, kalau hari ini kita melakukan satu dosa kecil, dosa kecil tersebut makin lama akan menjadi besar dan melahirkan dosa-dosa lain karena salah satu sifat dosa adalah melahirkan dosa.
"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya." (Roma 6:12)
"Selamat sore, Alpukat" sapa Benalu.
"Oh, kamu Benalu, selamat sore juga," balas Alpukat.
"Wah Alpukat, sekarang kamu sudah besar, ranting-rantingmu banyak, daunmu lebat, buahmu besar-besar!" puji Benalu.
"Iya Benalu, itu karena akar-akar saya banyak & rajin menghisap sari-sari makanan dari dalam tanah," kata Alpukat dengan bangga.
Benalu melanjutkan, "Hampir sepanjang hari saya diterbangkan angin, rasanya badan saya capek sekali. Bolehkah saya beristirahat di salah satu rantingmu, untuk semalam saja?"
Tanpa pikir panjang Alpukat langsung mengabulkan permohonan Benalu.
"Jangankan 1 Benalu kecil, 50 pun saya masih tidak terasa," pikir Alpukat.
Sejak itu Benalu tinggal di pohon Alpukat dan tanpa disadari oleh Alpukat, Benalu semakin hari semakin besar dan beranak banyak.
Suatu hari Alpukat melihat tubuhnya sudah kurus kering. Saat itulah Alpukat sadar bahwa Benalu sudah merugikan dirinya. Lalu Alpukat memutuskan untuk menyuruh Benalu meninggalkan tubuhnya.
"Alpukat, semua akar-akar saya sudah tertancap dalam tubuhmu. Jadi jangan pernah bermimpi kalau saya akan memenuhi permintaanmu", kata Benalu sambil tertawa.
Semakin hari Alpukat semakin kurus dan akhirnya mati karena Benalu terus menghisap makanan dari tubuh Alpukat tanpa belas kasihan.
Banyak orang yang bertindak seperti Alpukat ini. Waktu dosa-dosa kecil datang menggoda dan hadir dengan segala daya tariknya, mereka tidak langsung menolaknya. Mereka pikir, "Ah itu hanya dosa kecil saja, tidak akan mempengaruhi iman saya. Saya akan tetap rajin berdoa."
Terbukti bahwa setiap orang yang meremehkan dosa kecil sekalipun, akan terjerat oleh dosa yang lebih besar lagi. Satu hal yang harus kita ingat, kalau hari ini kita melakukan satu dosa kecil, dosa kecil tersebut makin lama akan menjadi besar dan melahirkan dosa-dosa lain karena salah satu sifat dosa adalah melahirkan dosa.
"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya." (Roma 6:12)