Orang-Orang Kudus
Santa-Santo
Apakah
Alkitabiah meminta para Kudus berdoa untuk kita? Katolik Menjawab "ya"
karena kita merupakan satu kesatuan bagian dalam Komunitas Para Kudus.
Hal ini ditegaskan pula dalam Kredo / Syahadat.
Persekutuan Para Kudus
Persekutuan Para Kudus menunjukan kesatuan antara semua orang yang percaya kepada Yesus baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal. Dalam Kristus kita semua adalah satu Keluarga (1 Timotius 3:15), kita Adalah Anak-anak Allah (1 Yohanes 3:1), bersama-sama dengan Kristus (Roma 8:17) dan Mengambil bagian dalam Kodrat Ilahi (2 Pet 1:4). Persekutuan para Kudus ini yang disebut sebagai tubuh Mistik Kristus (bdk 1 Kor 10:16; Gal 3:28; Ef 1:22-26, 4:4, 4:15-16, 5:21-32; Kol 1:18, 3:15). Dengan Gambaran Pokok Anggur yang benar dalam Yohanes 15:1-8 disana menunjukan gambaran Yesus sebagai Pokok Anggur dan Kita Ranting-Rantingnya ini menunjukkan sesuatu hubungan yang sangat erat antara kita yang satu dengan yang lainnya (termasuk dengan yang sudah meninggal) dengan Yesus sebagai Pokok Anggurnya. St. Paulus menekankan tentang Kesatuan tubuh Kristus pada 1 Korintus 12:12-27 dan Roma 12:4-16 dan kesatuan itu tidak dapat dipisahkan oleh apapun (Roma 8:35-39) dan kesatuan itu dibangun atas dasar kasih (Roma 12:10; 1 Tes 5:15; Gal 6:2)
Persekutuan Para Kudus menunjukan kesatuan antara semua orang yang percaya kepada Yesus baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal. Dalam Kristus kita semua adalah satu Keluarga (1 Timotius 3:15), kita Adalah Anak-anak Allah (1 Yohanes 3:1), bersama-sama dengan Kristus (Roma 8:17) dan Mengambil bagian dalam Kodrat Ilahi (2 Pet 1:4). Persekutuan para Kudus ini yang disebut sebagai tubuh Mistik Kristus (bdk 1 Kor 10:16; Gal 3:28; Ef 1:22-26, 4:4, 4:15-16, 5:21-32; Kol 1:18, 3:15). Dengan Gambaran Pokok Anggur yang benar dalam Yohanes 15:1-8 disana menunjukan gambaran Yesus sebagai Pokok Anggur dan Kita Ranting-Rantingnya ini menunjukkan sesuatu hubungan yang sangat erat antara kita yang satu dengan yang lainnya (termasuk dengan yang sudah meninggal) dengan Yesus sebagai Pokok Anggurnya. St. Paulus menekankan tentang Kesatuan tubuh Kristus pada 1 Korintus 12:12-27 dan Roma 12:4-16 dan kesatuan itu tidak dapat dipisahkan oleh apapun (Roma 8:35-39) dan kesatuan itu dibangun atas dasar kasih (Roma 12:10; 1 Tes 5:15; Gal 6:2)
Perantaraan Doa
Dari uraian tentang Persekutuan para Kudus maka kita boleh berdoa kepada Yesus melalui mereka sebagai Ilustrasi: ada seorang memiliki Masalah orang itu bisa saja berdoa langsung kepada Allah tetapi ia meminta seorang Pastor berdoa untuknya.
dalam Kitab Suci contohnya:
A. Dalam Perjanjian Lama:
- Abraham berdoa untuk kepentingan penduduk kota Sodom dan Gomora (Kej 18:16-33).
-
Musa sering berdoa untuk kepentingan umat Israel, antara lain untuk memintakan ampun setelah bangsa itu berdosa dan akan dipunahkan oleh Tuhan (Kel 32:11-14).
-
Bangsa Israel minta kepada Samuel, "Berdoalah untuk hamba-hambamu ini kepada TUHAN, Allahmu, supaya kami jangan mati ... (1 Sam 12:19).
-
dan sebagainya.
B. Dalam Perjanjian Baru:
- Yesus berdoa untuk para murid-Nya dan untuk dunia (Yoh 17).
-
Paulus senantiasa berdoa bagi umatnya (Rm 1:10: Ef 1:16; dsb). Sebaliknya, Paulus juga sadar bahwa keselamatannya tergantung juga pada doa-doa umatnya (Fil 1:19); oleh karena Itu ia pun minta supaya umatnya berdoa baginya (1 Tes 5:25; 2 Tes 3:1 dsb).
-
Yak 5:14-16 berbunyi: "Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan ... Karena itu hendaklah kamu... saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."
-
1 Tim 2:1 berbunyi "Naikkanlah permohonan doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang..."
Jadi
hakekat berdoa kepada Santo / Santa adalah kita meminta Santo / Santa
memohonkan / menyampaikan doa-doa kita kepada Yesus (Allah) hal semacam
ini tidak bertentangan dengan 1 Timotius 2:5. Dalam Wahyu 5:8 dan
Wahyu 8:3-4 menunjukkan bahwa doa kita dapat sampai kepada Allah juga
melalui perantaraan Mahluk Surgawi. Paham ini tidak bertentangan juga
dengan Ulangan 18:10-11 karena ini bukan praktek memanggil arwah orang
mati, berkomunikasi dengan arwah, dll. Dalam Ulangan 18:10-11 itu
adalah hal-hal yang sangat dipaksakan dan tidak wajar (memanggil arwah
dari dunia bawah "syeol") oleh karena itu praktek ini dikecam oleh
Allah sedangkan paham Katolik berdoa kepada Santo / Santa karena kita
memiliki keyakinan bahwa mereka itu tidak mati tetapi hidup karena
Allah kita adalah Allah orang Hidup bukan Allah orang Mati (Mrk
12:26-27) dalam Mrk 9:4 Yesus bercakap-cakap dengan Elia & Musa
padahal mereka sudah lama meninggalkan dunia ini (apakah Yesus
memanggil Arwah ? tentu saja tidak) ini menunjukkan bahwa meskipun
orang itu sudah mati sebenarnya ia itu hidup "Barangsiapa Percaya
kepadaku ia akan hidup walaupun sudah mati, dan setiap orang yang hidup
dan percaya kepadaKu tidak akan Mati selama-lamanya" (Yoh 11:25-26).
Kita Berdoa kepada Orang Kudus karena kita percaya "Doa orang yang
benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus
5:16) mereka yang sudah ada didalam surga tentu saja sudah bebas dari
dosa dan mereka sudah memandang Allah dari wajah ke wajah tentu saja
mereka itu orang benar maka dari itu kita meminta bantuan mereka untuk
mendoakan kita kepada Yesus.